Rabu, 05 Desember 2012

Bentuk-bentuk Pola Asuh




Baumrind dalam teorinya mengemukakan bahwa ada tiga macam bentuk pola asuh orang tua antara lain:
a.       Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis mendorong anak untuk bebas tetapi tetap memberikan batasan dan mengendalikan tindakan-tindakan mereka. Komunikasi verbal timbal balik bisa berlangsung dengan bebas, dan orangtua bersikap hangat dan bersikap membesarkan hati remaja (Santrock, 2003: 183).
Orangtua yang bisa diandalkan menyeimbangkan kasih sayang dan dukungan emosional dengan struktur dan bimbingan dalam membesarkan anak-anak mereka. Dan orangtua dengan tipe ini mereka membiarkan anak-anak mereka menentukan keputusan sendiri dan mendorong mereka untuk membangun kepribadian dan juga minat mereka sendiri (Edwards, 2006: 73).
Intinya pola asuh ini memberikan banyak kasih sayang dan respons yang baik serta menginginkan banyak tanggung jawab. Jadi, pola asuh orangtua demokratis mendorong anak untuk bebas tetapi tetap memberikan batasan dan mengendalikan tindakan-tindakan anak.
b.      Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah gaya yang membatasi dan bersifat menghukum yang mendesak anak untuk mengikuti petunjuk orangtua. Orangtua yang bersifat autoritarian membuat batasan dan kendali yang tegas terhadap anak dan hanya melakukan sedikit komunikasi verbal (Santrock, 2003: 185).
Pola asuh otoriter cenderung untuk menentukan peraturan tanpa berdiskusi dengan anak-anak mereka terlebih dahulu. Mereka tidak mempertimbangkan harapan-harapan dan kehendak hati anak-anak mereka. Petunjuk atau keputusan dari Orangtua dicukupkan dengan kalimat ”karena aku bilang begitu”. Orangtua otoriter menuntut keteraturan, sikap yang sesuai dengan ketentuan masyarakat dan menekankan kepatuhan kepada otoritas. Mereka menggunakan hukum sebagai penegak kedisiplinan dan dengan mudah mengumbar kemarahan serta ketidaksenangan kepada anak-anak mereka. Orangtua otoriter tidak selalu bersikap dingin dan tidak responsif, tetapi mereka lebih banyak menuntut dan bersikap penuh amarah serta kurang bersikap positif dan kurang bisa memperlihatkan sikap mencintai anak-anak mereka (Edwards, 2006: 80).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pola asuh otoriter adalah pola asuh yang menekankan batasan dan larangan, orangtua sangat menghargai anak-anak yang patuh terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka dan tidak melawan. Hubungan orangtua dengan anak terlihat kaku dan kurang bersahabat.
c.       Pola Asuh Permisif
Pola asuh orangtua permisif tidak memberikan struktur dan batasan-batasan yang tepat bagi anak-anak mereka. Baumrind (Santrock, 2003: 80) menggambarkan 2 jenis Orangtua yang permisif antara lain:
1)      Orangtua Permisif Lunak atau Memanjakan
Pola asuh permisif memanjakan (permissive-indulgent parenting) adalah suatu pola dimana orangtua sangat terlibat dengan remaja tetapi sedikit sekali menuntut atau mengendalikan mereka. Orangtua permisif lunak bisa hangat, bersifat ngemong, dan responsif, tetapi mereka memberikan sedikit sekali struktur dan bimbingan. Karena Orangtua dengan tipe ini cenderung mempercayai bahwa ekspresi bebas dari keinginan hati dan harapan sangatlah penting bagi perkembangan psikologis, mereka memberikan sedikit sekali tuntutan kepada anak-anak mereka untuk menjadi matang dan bersikap mandiri (Edwards, 2006: 82).
2)      Orangtua yang Lepas Tangan atau Tidak Peduli
Gaya pengasuhan permisif tidak peduli (permissive-indifferet parenting) adalah suatu pola dimana si Orangtua sangat tidak ikut campur dalam kehidupan anak (Santrock, 2003: 186).
Jadi pola asuh orangtua permisif secara keseluruhan ditandai dengan keadaan orangtua yang tidak mengendalikan anak, tidak memberikan hukuman pada kesalahan anak dan tidak memberikan perhatian dalam melatih kemandirian dan kepercayaan diri anak.
Pola asuhan menurut Stewart dan Koch (1983: 178-225) terdiri dari tiga kecenderungan pola asuh orang tua yaitu pola asuh otoriter, demokratis, permisif:
a.       Pola Asuh Otoriter
Orang tua memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai mereka, serta mencoba membentuk lingkah laku sesuai dengan tingkah lakunya serta cenderung mengekang keinginan anak, kaku, tegas. jarang memberi pujian. Orang tua tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak untuk mandiri dan jarang memberi pujian. Hak anak dibatasi tetapi dituntut tanggung jawab seperti anak dewasa (Stewart & Koch, 1983: 203).
b.      Pola Asuh Demokartis
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak antara orang tua dan anak. Secara bertahap orang tua memberikan tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segala sesuatu yang diperbuatnya sampai mereka menjadi dewasa. Mereka selalu berdialog dengan anak-anaknya, saling memberi dan menerima, selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anakanaknya. dalam bertindak, mereka selalu memberikan alasannya kepada anak, mendorong anak saling membantu dan bertindak secara obyektif, tegas tetapi hangat dan penuh pengertian (Stewart & Koch, 1983: 219).
c.       Pola Asuh Permisif.
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan kontrol sama sekali. Anak dituntut atau sedikit sekali dituntut untuk suatu tangung jawab, tetapi mempunyai hak yang sama seperti orang dewasa. Anak diberi kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya (Stewart & Koch, 1983: 225).
Sedangkan Marcolm Hardy dan Steve Heyes (1986: 131) mengemukakan empat macam pola asuh yang dilakukan orang tua dalam keluarga, yaitu :
a.       Pola Asuh Autokratis (otoriter)
Ditandai dengan adanya aturan-aturan yang kaku dari orang tua dan kebebasan anak sangat di batasi.
b.      Demokratis
Ditandai dengan adanya sikap terbuka antara orang tua dan anak.
c.       Permisif
Ditandai dengan adanya kebebasan tanpa batas pada anak untuk berprilaku sesuai dengan keinginannya sendiri.
d.      Laissez faire.
Ditandai dengan sikap acuh tak acuh orang tua terhadap anaknya.
Pada teori pola asuh menurut Marcolm Hardy & Steve terdapat empat macam pola asuh (otoriter, demokratis, permisif, laisses faire). Sedangkan Bumrind, Steward & Koch mengemukakan bahwa ada tiga macam pola asuh orangtua. Pola asuh laisses fire dalam teori Marcolm Hardy & Steve memiliki cirri yang sama dengan pola asuh lepas tangan atau tidak peduli, sehingga tergolong dalam pola asuh permisif.
Berdasarkan dari ketiga teori bentu-bentuk pola asuh yang telah dijelaskan maka dapat disimpulkan bahwa menurut Baumrind, Stewart & Koch, Marcolm Hardy & Steve Heyes, pola asuh terbagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu; 1) pola asuh otoriter, 2) pola asuh demokratis, dan 3) pola asuh permisif.

Refferensi:

Edwards, Drew, 2006. Ketika Anak Sulit Diatur. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Heyes, Steve dan Hardy, Malcom, 1996. Terj. Soenardji, Pengantar Psikologi, Jakarta: Erlangga.
                        Stewart & Koch. 1983. Childern Development Throught Adolescence. Canada: John Wiley and Sons Inc.





1 komentar:

  1. Wah daftar refferensinya ketinggalan 1

    Santrock, Jhon W., 2003. Edisi 6. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

    BalasHapus